Bangsa Indonesia yang disebut juga Nusantara (negara kepulauan), dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah.
Karena Hasil Rempah-rempah inilah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Eropa. Rempah-rempah ini digunakan bangsa Eropa untuk berbagai keperluan seperti bahan obat-obatan dan juga untuk membuat minuman. Oleh karena itulah bangsa Eropa berupaya untuk menguasai hasil rempah-rempah di Indonesia.
Masa Penjajahan di Indonesia
Masa Penjajahan di Indonesia (Source-Wikipedia) |
Niat awal kedatangan bangsa Eropa adalah untuk berdagang, Namun akhirnya mereka memonopoli perdagangan dan menjajah.
Kekayaan alam yang ada dieksploitasi dan diambil penjajah secara paksa, sehingga menyebabkan Rakyat Indonesia hidup menderita.
Penjajahan pertama di mulai dari ekspedisi bangsa Portugis ke Malaka, di lanjutkan ke Maluku.
Ekspedisi kapal ini dibawah pimpinan Antonio d'Abreau tahun 1512.
Mereka datang ke Maluku pada saat terjadi perselisihan antara Kerajaan Ternate dan Tidore, Perselisihan itu dimanfaatkan bangsa Portugis sehingga berhasil membuat kekuasaannya.
Portugis berhasil memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mendirikan benteng di Ternate.
Belanda kemudian datang menyusul jejak Portugis, Empat kapal dagang Belanda mendarat di pesisir pantai Banten pada tahun 1596, dipimpin Cornelis de Houtmen. Sesudah itu, kapal -kapal Belanda yang lain datang dan menguasai wilayah-wilayah Nusantara.
Pada tanggal 20 Maret 1602, bangsa Belanda mendirikan sebuah kongsi dagang, Vereenigde OostIndische Compagnie (VOC) di Batavia.
Melalui VOC kekayaan yang ada di bumi Nusantara di keruk. VOC diberi hak penuh oleh pemerintah belanda untuk menguasai Nusantara, termasuk menggunakan kekuatan angkatan perang Belanda.
Akibat dari VOC yang berkuasa, rakyat Indonesia menjadi tertindas dan sangat menderita. Rakyat dikenai pajak tinggi. Kerja rodi demi kepentingan Belanda serta hasil perkebunannya dibayar murah dan hanya boleh di jual kepada Belanda.
Berbagai perlawanan rakyat terhadap penjajah telah dilakukan, Namun perlawanan itu selalu mengalami kekalahan.
Para tokoh masyarakat dan para raja pun melakukan perlawanan tetapi tetap saja gagal, Kegagalan tersebut terjadi karena para raja dan rakyat berjuang sendiri-sendiri atau kedaerahan.
Perlawanan terhadap penjajah tidak ada koordinasi secara nasional, Hingga akhirnya datang penjajahan berikutnya, yaitu penjajahan Jepang.
Pada tahun 1939-1945 terjadi perang dunia II. Bangsa Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler berniat ingin menguasai Eropa. Begitu pula bangsa Jepang ingin menguasai Asia dengan mengobarkan Perang Pasifik atau Asia Timur Raya.
Jepang masuk ke Indonesia melalui Pulau Tarakan di Kalimantan Timur pada taggal 11 Januari 1942. Japang berhasil mengusir Belanda dari Indonesia.
Masa penjajahan Jepang, rakyat lebih menderita. Jepang lebih kejam daripada Belanda. Tentara Jepang merampas semua hasil bumi dan minyak mentah untuk kebutuhan perangnya.
Hasil perkebunan rakyat, seperti teh, kopi, dan karet dikuasainya. Rakyat hanya boleh gunakan 40% hasil pertaniannya. 60% lainnya dikuasai Jepang.
Rakyat dijadikan Romusha, semua orgnisasi harus untuk memenangkan perang Pasifik. Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bangsa Indonesia setelah perang Pasifik selesai.
Semoga bermanfaat!
Dari berbagai Sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, Saran, dan Kritik dengan kata-kata yang baik dan Sopan, untuk kemajuan Blog ini, Ya